Kamis, 16 April 2009

PENGATURAN MAKANAN PADA ATLET SEPAKBOLA

Sebagai langkah untuk membantu meningkatkan prestasi sepakbola di Indonesia. Tujuan pengaturan makanan pada atlet adalah :
1. memperbaiki dan mempertahankan status gizi agar tidak terjadi kurang gizi atau gizi lebih (kegemukan).
2. membentuk otot dan mencapai tinggi badan optimal.
3. memelihara kondisi tubuh dan menjaga kesegaran jasmani.
4. membiasakan atlet mengatur diri sendiri untuk makan makanan yang seimbang.

PERIODE LATIHAN
pengaturan makanan periode latihan selain dilaksanakan di Pusat Pelatihan juga harus dilakukan pada saat berada di rumah. prinsip utama pengaturan makanan pada periode ini adalah tersedianya energi yang cukup untuk berlatih dan untuk menghindari pencernaan masih bekerja pada waktu pelatihan sedang berlangsung. selain memperhatikan kandungan gizi dari makanan, pengaturan makanan juga harus memperhatikan pola latihan yang diterapkan. selain sebagai sumber energi, bahan makanan yang dipilih harus juga mengandung berbagai vitamin dan mineral, sehingga kebutuhan zat dan gizi lainnya juga dapat terpenuhi.
seusai latihan, makanan yang dikonsumsi harus mengandung energi yang cukup, terutama makanan yang mengandung karbohidrat, mineral dan air untuk mengganti cadangan energi yang telah dipakai selama latihan. atlet harus menjaga berat badan yang normal, hindari berat badan berlebih. atlet juga harus diperkenalkan dengan berbagai macam hidangan yang disediakan.

PERIODE PERTANDINGAN
makanan untuk atlet diatur agar tidak mengganggu pencernaan sewaktu pertandingan. selain itu, makanan yang dihidangkan harus menganding gizi seimbang dan sudah dikenal oleh atlet (atlet sudah biasa mengkonsumsi makanan tersebut). makanan yang dihidangkan tersebut harus mempunyai nilai psikologis yang baik sehingga terciptalah semboyan eat to win.

PRA PERTANDINGAN
kira-kira 3-4 jam sebelum pertandingan, atlet dapat mengkonsumsi makanan lengkap. makanan sebaiknya mudah dicerna, rendah lemak, rendah serat, dan tidak menyebabkan masalah pada pencernaan atlet (tidak terlalu pedas, dan tidak mengandung bumbu-bumbu tajam serta tidak berlemak). sedangkan makanan kecil/minuman (biskuit, teh manis, jus buah, dll) bisa diberikan kira-kira 1-2 jam sebelum pertandingan.

SELAMA PERTANDINGAN
minum air sebanyak-banyaknya 1-1,5 gelas 1 jam sebelum pertandingan dan saat istirahat (waktu jeda) sangat dianjurkan. minum air selama pertandingan juga harus dilakukan setiap ada kesempatan, jangan menunggu sampai timbul rasa haus. air minum dapat ditambah 1 sendok teh gula dan 1/4 teh garam dalam 1 gelas air.

PASCA PERTANDINGAN
segera setelah selesai pertandingan, atlet harus segera minum air dingin (suhu 10-15 celcius) sebanyak satu gelas. kemudian dapat dilanjutkan dengan sari buah/air + gula + garam. kemudian dapat diberikan makanan padat yang mudah dicerna seperti biskuit atau bubur halus dalam porsi kecil.

SETELAH RASA LETIH BERKURANG
lebih kurang 3- jam setelah pertandingan, atlet dapat diberikan makanan biasa dengan gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan.

PERIODE PEMULIHAN (RECOVERY)
periode setela pertandingan atau periode istirahat aktif, atlet dapat makan makanan biasa untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi fisik. pada prinsipnya makanan pada periode recovery sama dengan makanan pada periode pelatihan. pemantauan status gizi secara berkala harus tetap dilaksanakan pada periode ini dan juga periode latihan. misalnya dengan menimbang berat badan setiap hari dan mengukur tinggi badan setiap bulan untuk menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh).

Tidak ada komentar: